Selasa, 16 Desember 2014
puncak gunung merbabu 3142 mdpl
Assalamualaikum bro,, maaf yaa aku baru muncul lagi selama hampir kurang lebih 8 bulan,,,haa kurang lebih apa lebih kuarang yaa,, yang jelas seperti itulah bro,,, yaa di kerenakan tugas tugas kuliah yang banyak,,dan sibuk dengan anak anak Asrama nongkrong heheheh,, oke langsung saja broo ini postingan foto foto gue yang baru hehehe,,, "nyatanya baru ini posting foto alias yang pertama",,yaa gak apa-apa de,,
ini foto sengaja gue apload buat kenangkenagan gitu di google heheheh,,,,,, oke broo ini foto ku yang kemarin habis dari Gunung merbabu,,
ini foto sengaja gue apload buat kenangkenagan gitu di google heheheh,,,,,, oke broo ini foto ku yang kemarin habis dari Gunung merbabu,,
Sabtu, 02 Agustus 2014
Mengintip Sedikit Budaya Suku Banggai yang Sudah Hampir di lupakan oleh Pau Banggai sendiri
Dengan nilai historis yang tinggi,
yakni sejarah Kerajaan Banggai, sesungguhnya Banggai Kepulauan menyimpan
beragam unsur kebudayaan, termasuk seni tradisional. Berikut beberapa
kesenian khas di Banggai Kepulauan yang dapat Anda nikmati.
Pertama, tari-tarian. Ada Osulen, yaitu
tarian khas Banggai dan digunakan pada saat hari keberuntungan atau
hari-hari yang baik. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang sangat
digemari oleh kaum wanita pada zaman dahulu. Tarian ini dilakukan dengan
beberapa orang yang membentuk sebuah lingkaran. Tarian ini mempunyai
gaya yang unik dan juga memiliki macam-macam gaya, misalnya dengan
menggunakan kain (selendang), dan bahan-bahan lainnya. Tarian ini bila
dimainkan harus diikuti dengan musik, salah satunya adalah
gong. Cara memainkan tarian ini cukup mudah jika kita sungguh-sungguh
berlatih.
Sedangkan Balatindak adalah sejenis
penyambutan tamu yang datang atau arti lain seorang yang marah ketika
ada orang lain yang mengganggunya. Kemudian Langka Lipu, yaitu semacam
ilmu bela diri khas Banggai (silat Lipu).
Selain tarian, ada pula nyanyian atau
senandung, seperti Baode, Bakindung, Paupe, Balasiya, dan Batolunikun.
Baode adalah ungkapan kesedihan si pelantunnya, rasa sedih tersebut
membuat ia mengeluarkan suara hati dan melepaskan pikiran yang resah
dalam diri.
Kemudian Bakindung adalah orang yang
sedang meraju atau menangis, patah hat, dan kecewa. Sedangkan Paupe
adalah lagu yang dinyanyikan pada saat tarian osulen. Selain
itu, Balasiya adalah acara tolak bala, dilakukan dengan bernyayi atau
(upacara untuk menolak musibah). Terakhir, Batolunikon atau bernyanyi
yang dilakukan pada saat acara resmi.
Ada pula alat musik khas Banggai
Kepulauan, antara lain Tatabua, Batong, Kulintang, dan Bakanjar. Tatabua
merupakan alat musik yang digunakan setelah acara sunatan atau setelah
hari raya Idul Fitri. Sedangkan Batong adalah alat musik yang digunakan
sebelum sunatan dan biasa dipadukan dengan alat musik tatabua. Selain
Tatabua dan Batong, ada Kulintang, yaitu alat musik yang digunakan untuk
mengiringi suatu acara resmi. Terakhir Bakanjar, yaitu alat musik yang
digunakan dengan kecepatan agar bisa menghasilkan bunyi yang bagus.
Sumber :http://eprints.ung.ac.id/4022/3/2012-1-87201-231408004-bab1-08082012100334.pdf