Sabtu, 02 Agustus 2014

Mengintip Sedikit Budaya Suku Banggai yang Sudah Hampir di lupakan oleh Pau Banggai sendiri

Dengan nilai historis yang tinggi, yakni sejarah Kerajaan Banggai, sesungguhnya Banggai Kepulauan menyimpan beragam unsur kebudayaan, termasuk seni tradisional. Berikut beberapa kesenian khas di Banggai Kepulauan yang dapat Anda nikmati.
Pertama,  tari-tarian. Ada Osulen, yaitu  tarian khas Banggai dan digunakan pada saat hari keberuntungan atau hari-hari yang baik. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang sangat digemari oleh kaum wanita pada zaman dahulu. Tarian ini dilakukan dengan beberapa orang yang membentuk sebuah lingkaran. Tarian ini mempunyai gaya yang unik dan juga memiliki macam-macam gaya, misalnya dengan menggunakan kain (selendang), dan bahan-bahan lainnya. Tarian ini bila dimainkan harus diikuti  dengan  musik,  salah satunya adalah gong.  Cara memainkan tarian ini cukup mudah jika kita sungguh-sungguh berlatih.
Sedangkan Balatindak  adalah sejenis penyambutan tamu yang datang atau arti lain seorang yang marah ketika ada orang lain yang mengganggunya. Kemudian Langka Lipu, yaitu semacam ilmu bela diri khas Banggai (silat Lipu).
Selain tarian, ada pula nyanyian atau senandung, seperti Baode, Bakindung, Paupe, Balasiya, dan Batolunikun. Baode adalah ungkapan kesedihan si pelantunnya, rasa sedih tersebut membuat ia mengeluarkan suara hati dan melepaskan pikiran yang resah dalam diri.
Kemudian Bakindung adalah orang yang sedang meraju atau menangis, patah hat, dan kecewa. Sedangkan Paupe adalah lagu yang dinyanyikan pada saat tarian osulen. Selain itu, Balasiya adalah acara tolak bala, dilakukan dengan bernyayi atau (upacara untuk menolak musibah). Terakhir, Batolunikon atau bernyanyi yang dilakukan pada saat acara resmi.
Ada pula alat musik khas Banggai Kepulauan, antara lain Tatabua, Batong, Kulintang, dan Bakanjar. Tatabua merupakan alat musik yang digunakan setelah acara sunatan atau setelah hari raya Idul Fitri. Sedangkan Batong adalah alat musik yang digunakan sebelum sunatan dan biasa dipadukan dengan alat musik tatabua. Selain Tatabua dan Batong, ada Kulintang, yaitu alat musik yang digunakan untuk mengiringi suatu acara resmi. Terakhir Bakanjar, yaitu alat musik yang digunakan dengan kecepatan agar bisa menghasilkan bunyi yang bagus.
Sumber :
http://eprints.ung.ac.id/4022/3/2012-1-87201-231408004-bab1-08082012100334.pdf





2 komentar:

  1. Sedikit saran ya,
    Pertama tujuan penulisannya sebenarnya bagus, cuman kenapa awal kalimat/ paragraf dimulai dengan kata 'Dengan', seolah-olah sudah dimulai sebelumnya atau hanya meng'copy-paste'kan dari sumber lain.
    Hal berikut, kurang lengkap data dan simpang siur, kalau boleh tanya apa perbedaan batong dan bakanjar? Dalam musik khas Banggai tidak ada kulintang, itu hanya sebuah kebudayaan yang datang dari luar bahkan belum ada hasil berupa akulturasi antara kulintang + kesenian asli Banggai yang dapat dilihat atau disaksikan hingga hari ini.

    BalasHapus
  2. informasi nya bagus cma sayang informasi nya hanya sedikit
    cek juga link ini gan cloud hosting indonesia

    BalasHapus